Fenomena Unik di Festival Pesona Meti Kei

Fenomena Unik di Festival Pesona Meti Kei

1.      Fenomena Meti Kei  ( Met Evav )
Meti Kei ( Met Evav ) sesungguhnya adalah fenomena alam yang luar biasa. Di mana air laut akan surut hingga mencapai kiloan meter. Masyarakat Maluku Tenggara menyebutnya dengan Met Evav. Fenomena ini terjadi setahun sekali antara Oktober sampai dengan awal November. Air laut yang surut ini menyambungkan dua pulau yang tadinya terpisah oleh lautan, hamparan pasir putih dan aneka biota laut menjadi pemandangan pada Met Evav. Jika berjalan diatasnya serasa berjalan di atas laut. Di Kepulauan Tayando Yamtel, air laut yang surut bahkan menghubungkan tiga pulau sekaligus.

2.      Fenomena Meluasnya Lidah Pasir Ngurtafur
Meti Kei yang teramat sangat membuat “Lidah Pasir” Ngurtafur tentunya makin meluas. Lidah pasir adalah fenomena munculnya pasir seperti lidah menjulur di lautan biru. Lidah pasir yang sangat terkenal di Maluku Tenggara adalah “Ngurtafur” di Kei Kecil Barat. Seperti jalan raya dengan lebar sekitar 6 meter dan panjangnya 5 kilo meter, Ngurtafur memanjang di atas lautan biru. Berjalan di atasnya membawa kita pada sensasi surga dunia, apalagi menjelang terbenamnya mentari.

3.      Fenomena Karang Genus Acropora.
Genus atau marga Acropora adalah jenis terumbu karang laut yang muncul ke permukaan laut akibat Meti Kei. Karang laut jenis ini (Acropora) tidak banyak di dunia hanya terdapat di daerah tropis. Tetapi untuk sampai muncul ke permukaan pantai hanya terdapat di Kepulaun Kei, Maluku Tenggara. Untuk kamu yang senang diving atau tidak bisa diving menikmati taman bawah laut di Meti Kei itu tidak perlu dilakukan sebab kamu sudah dapat menikmatinya pada permukaan pantai, dengan berjalan kaki. Munculnya Genus Acropora ini pada Kepulaun Kei Kecil Barat.

4.      Fenomena Salah Satu Pasir Terhalus di Dunia
Pantai Ngurbloat dan Pantai Ohoi Ohoidertutu di Kabupaten Maluku Tenggara termasuk pantai yang memiliki butiran pasir terhalus di dunia. Hamparan pasir putih sepanjang mata memandang ini seperti hamparan tepung terigu yang degelar sepanjang pantai. Mata kita benar-benar dimanjakan, kita berlari tanpa takut kaki tertusuk benda tajam, berlari seperi di atas hamparan terigu.

5.      Fenomena Keindaahan Pulau Bair dan Teran Ratut
Jika Papua Barat memiliki Raja Ampat, maka kota Tual di Maluku Tenggara memiliki Pulau Bair. Pulau Bair adalah gugusan pulau berkarang pada lautan biru. Tebing pada gugusan Pulau Bair dengan air laut yang jernih membuat pengunjung tidak pernah berhenti berdecak kagum. Selain pulau Bair destinasi wisata pantai yang juga berpulau karang dengan wisata ekstrim adalah Teran Ratut di Ohoi Letman. Menawarkan model wisata pantai yang berbeda pada umumnya di Maluku Tenggara, Teran Ratut justru memanfaatkan pulau-pulau berkarang sebagai wisata menguji andrenalin kita, seperti berselancar secara bebas lepas pada tali tambang yang menghubungkan antar pulau atau menaiki menara pada ketinggian sambil melihat jejeran pulau berkarang.

6.      Fenomena Budaya Wer Warat
Budaya Wer Warat atau Tarik Tali adalah tradisi maritim masyarakat Maluku Tenggara yang telah berlangsung sejak lama. Wer Warat adalah menangkap ikan dengan cara menganyam daun kelapa bertingkat-tingkat membentuk jaring. Daun kelapa yang telah dianyam akan membentuk jaring dengan bantuan batu sebagai pemberat untuk ditenggelamkan di lautan biru. Kemudian secara maren atau gotong royong masyarakat menarik anyaman daun kelapa tersebut menuju daratan. Anyaman daun kelapa yang ditarik akan mengepung dan mendesak ratusan ikan ke tepi pantai. Pada air laut yang surut, masyarakat berebut menikam dan memotong ikan yang sudah terjebak. Keren kan?

7.      Fenomena Wisata Kuliner Loi Lat
Sayur Lat. Selama FPMK jangan lupa untuk menikmati aneka kuliner laut. Menyicipi ikan dengan beragam jenis bumbu masakan, cumi atau kepiting mungkin sudah sangat biasa. Anda perlu mencoba sesuatu yang baru, yaitu sayur Loi Lat rumput laut. Sayur Loi Lat sangat umum bagi orang Evav (Kei). Sayur dari jenis tanaman rumput laut ini disajikan serupa lalapan. Hanya dengan kelapa dan beberapa bumbu khas, sayur Loi Lat dinikmati dengan gurih. Fakta uniknya, sayur Loi Lat memiliki kandung gizi yang baik bagi perkembangan sel-sel otak.

8.      Fenomena Lomba Belang Antar Ratschap
Lomba Belang. Pada puncak FPMK 2017 tanggal 22 Oktober yang dihadiri oleh Presiden Joko Widodo, Pemerintah Kabupaten Maluku Tenggara dan Kota Tual akan menggelar final lomba Belang antar 23 Ratschap atau Kerajaan se-Maluku Tenggara. Belang adalah perahu cepat yang digunakan pada zaman dahulu ketika terjadi perang, baik perang antara Ratschap atau perang melawan kolonialisme. Didayung oleh 33 pendayung Belang, satu pemegang kemudi, dua penimba ruang air, satu penabuh tifa dan satu pawang pengendali ilmu hitam, lomba Belang tidak hanya mengadu kekuatan, kecerdasan tetapi juga dipercaya masyarakat mengadu kanuragan. Setelah sempat dilombakan pada perayaan HUT ke-50 Kemerdekaan RI di tahun 1995, maka 22 tahun kemudian di event FPMK 2017, lomba Belang cepat antar Ratschap kembali digelar.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar