Halogen
a. Sifat kimia
-
Semakin
tinggi keelektronegatifan maka semakin reaktif unsur halogen karena mudah
menarik elektron.
-
Merupakan
pengoksidasi kuat. Sifat oksidator dari atas kebawah semakin lemah, sehingga
halogen-halogen dapat mengoksidasi ion halida di bawahnya. Sedangkan sifat
reduktor ion halida makin ke bawah semakin kuat.
-
Bentuk
molekul diatomik yang sangat reaktif terhadap unsur logam maupun nonlogam.
-
Bersiifat
reduktor
-
Larut
dalam air, membentuk asam halogenida dan asam hipohalit. Larutan halogen ,
dalam air disebut aqua halogenida, yang bersifat oksidator.
-
Dapat
bereaksi dengan gas Hidrogen membentuk asam halogenida. Reaksi antara
H2 dan Cl2 dipercepat dengan adanya sinar matahari sebagai
katalisator. Reaksi ini dapat berlangsung karena pengaruh sinar Matahari
disebut reaksi fotosintesa.
-
Reaksi
Dengan Basa membentuk garam
-
Reaksi
Dengan Logam Halogen bereaksi dengan logam menghasilkan logam halogenida dengan
bilangan oksidasi yang tinggi.
-
Memiliki
warna nyala tertentu yaitu : Flour
( F ) berwarna kuning muda, klor ( Cl) berwarna hijau muda, brom (Br) berwarna
merah tua, iodium (I) padat berwarnahitam, sedangkan uap iodin berwarna ungu.
-
berbau
rangsang dan menusuk,
-
bersifat
racun
b. Sifat fisik
- Titik leleh dan titik didih halogen meningkat
dari atas ke bawah dalam table spu
-
Lebih mudah larut dalam pelarut non polar seperti karbon tetra klorida
(CCl4) dan kloroform (CHCl3)
c. Manfaat
1.
Fluor ( F )
-
CCl2F2 (freon-12), digunakan sebagai zat
pendingin pada lemari es dan AC.
-
Na2SiF6, bila dicampur dengan pasta gigi akan
berfungsi untuk menguatkan gigi.
-
NaF, dapat digunakan dalam proses pengolahan
isotop uranium, yaitu bahan bakar reaksi nuklir dan digunakan untuk mengawetkan
kayu dari gangguan serangga
-
Teflon, bahan plastik tahan panas.
-
Asam fluorida, digunakan untuk mengukir
(mensketsa) kaca karena dapat bereaksi dengan kaca.
-
SF6, sutau gas yang digunakan sebagai
insulator
-
Kriolit (Na3AlF6¬), bahan yang digunakan
sebagai pelarut dalam pengolahan logam Al secara elektrolisis.
2.
Klor ( Cl )
-
Cl2, digunakan sebagai disinfektan untuk
membu.nuh kuman yang dapat menyebabkan berbagai penyakit dan dapat menarik
timah dari kaleng bekas, membentuk SnCl4 kemudian direduksi menjadi timah murni
-
NaCl, digunakan sebagai garam dapur
-
KCl, digunakan untuk pupuk.
-
NH4Cl, digunakan sebagai elektrolit pengisi
batu baterai.
-
NaClO, dapat mengoksidasi zat warna (pemutih),
sehingga dapat digunakan sebagai bleaching agent, yaitu pengoksidasi zat warna.
-
Kaporit (Ca(OCl)2), digunakan sebagai
disinfektan pada air
-
ZnCl2, sebagai bahan pematri atau solder.
-
PVC, digunakan pada industri plastik untuk
pipa pralon.
-
Kloroform (CHCl3), digunakan sebagai pelarut
dan obat bius pada pembedahan
-
HCl, digunakan untuk membersihkan permukaan
logam serta untuk mengekstraksi logam-logam tertentu dari bijihnya
-
Kalium kloart, bahan pembuat mercon dan korek
api
3.
Brom
-
NaBr, sebagai obat penenang saraf.
-
AgBr, untuk film fotografi. AgBr dilarutkan
dalam film gelatin, kemudian film dicuci dengan larutan Na2S2O3 untuk
menghilangkan kelebihan AgBr, sehingga perak akan tertinggal pada film sebagai
bayangan hitam.
-
CH3Br, sebagai bahan campuran zat pemadam
kebakaran.
-
C2H4Br2, ditambahkan pada bensin agar timbal
(Pb) dalam bensin tidak mengendap karena diubah menjadi PbBr2.
4.
Iodium
- I2
dalam alkohol, digunakan sebagai antiseptik luka agar tidak terkena infeksi.
- KIO3, sebagai tambahan yodium dalam
garam dapur.
I2, digunakan untuk mengetes amilum dalam
industri tepung.
NaI, bila ditambahkan pada garam dapur
dapat digunakan untuk mengurangi kekurangan yodium yang akan menyebabkan
penyakit gondok.
Iodoform (CHI3), sebagai disinfektan
untuk mengobati borok.
Perak iodida (AgI), digunakan dalam film
fotografi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar