KALIMAT EFEKTIF
1.
PENGERTIAN
KALIMAT EFEKTIF
Kalimat efektif merupakan susunan kata yang mengikuti kaidah kebahasaan secara baik dan benar, baik unsur-unsur penting yang harus ada di dalamnya seperti subject predikat, serta tentang pemilihan diksi yang tepat. Kaidah yang menjadi patokan kalimat efektif adalah kaidah bahasa Indonesia menurut EYD (Ejaan Yang Disempurnakan). Kalimat efektif akan membuat tulisan menjadi lebih mudah dipahami dan tidak berbelit-belit. Sedangkan menurut Wikipedia : Kalimat efektif adalah kalimat yang disusun berdasarkan kaidah-kaidah yang berlaku, seperti unsur-unsur penting yang harus dimiliki setiap kalimat (subjek dan predikat); memperhatikan ejaan yang disempurnakan; serta cara memilih kata (diksi) yang tepat dalam kalimat. Kalimat yang memenuhi kaidah-kaidah tersebut jelas akan mudah dipahami oleh pembaca atau pendengar.
2.
CIRI
– CIRI KALIMAT EFEKTIF
1)
Menggunakan
Diksi Yang Tepat atau Penggunaan Kata yang Tepat
Salah satu ciri dari kalimat efektif ditandai dengan penggunaan diksi atau pemilihan kata yang tepat. Tepat disini dalam arti sesuai dengan tema, atau topik yang dibahas dalam tulisan. Dengan pemilihan diksi yang tepat akan membuat kalimat menjadi lebih mudah dipahami dan tidak berbelit-belit.
2)
Memiliki
Unsur Penting atau Pokok, Minimal Subjek Predikat ( SP )
Dalam sebuah kalimat pasti memiliki subjek dan predikat. Hal itu merupakan contoh paling dasar sebuah kalimat. Jika secara lengkap unsur dalam sebuah kalimat terdiri dari Subject, Predikat (kata kerja), Objek dan Keterangan. Maka dengan satu kesatuan kalimat yang lengkap akan menjadi lebih mudah dipahami pembaca.
3)
Sesuai
Dengan Tata Aturan Ejaan Yang Disempurnakan (EYD) yang Berlaku
Dalam kaidah Bahasa Indonesia memiliki aturan berupa EYD (Ejaan yang Disempurnakan). Sebuah kata akan mengalami perubahan ketika mendapat imbuhan, sisipan dan akhiran. Contoh : Kata siram mendapat imbuhan me menjadi menyiram bukan mensiram. Kata sapu mendapat imbuhan me menjadi menyapu bukan mensapu.
4)
Merujuk
Kepada Penghematan Penggunaan Kata
Penghematan penggunaan kata sangat erat hubungannya dengan pemilihan kata yang digunakan di dalam sebuah kalimat. Contoh kalimat efektif dan tidak efektif adalah sebagai berikut : Galang pergi ke pasar hanya membeli 2 kilogram apel saja. Akan lebih efektif jika Galang pergi ke pasar membeli 2 kilogram apel saja. Jika sudah menggunakan kata hanya tidak perlu ditambahi dengan kata saja ataupun sebaliknya.
5)
Menggunakan
Kesejajaran Bentuk Bahasa yang Dipakai
Kesejajaran bahasa merupakan cara penempatan ide yang sama dalam tulisan yang di buat. Agar tidak melenceng dari tema pembahasan.
6)
Menggunakan
Variasi Struktur Kalimat
Agar tulisan tidak terkesan monoton (berulang-ulang), kita bisa menggunakan variasi struktur kalimat dengan cara memakai frase keterangan tempat, frase keterangan waktu, frase keterangan cara, frase keterangan verbum maupun partikel penghubung.
7)
Melakukan
Penekanan Ide Pokok
Untuk membuat tulisan menjadi lebih mudah dipahami oleh pembaca, yang terpenting adalah mencantumkan ide pokok di dalamnya. Fokus terhadap ide pokok tersebut agar tulisan tidak terlalu meluas pembahasannya.
3.
SYARAT
KALIMAT EFEKTIF
1)
Kesatuan
Kesatuan adalah
keseimbangan antara gagasan/pikiran dan keseimbangan struktur bahasa yang
dipakai. Kesatuan gagasan kalimat efektif diwujudkan oleh kesepadanan yang
kompak dan kepaduan dari pikiran yang baik.
Ciri-Ciri
Kesatuan Kalimat :
·
Terdapat
Subjek dan Predikat yang Jelas
Tidak menggunakan kata
depan seperti (di, ke, sebagai, dll) sebelum subjek.
Contoh
:
Di rumah sakit para
dokter sedang mendiskusikan masalah kesehatan yang terjadi (Kalimat Salah).
Para dokter mendiskusikan masalah kesehatan yang terjadi di rumah sakit (Kalimat Benar).
·
Tidak
Memiliki Subjek Ganda
Dalam sebuah kalimat
tidak memakai subjek lebih dari satu.
Contoh
:
Pembangunan jalan itu
kami dibantu oleh warga desa. (Kalimat Salah)
Dalam membangun jalan itu, kami dibantu oleh warga desa. (Kalimat Benar)
· Dalam
Kalimat Tunggal Tidak Memakai Kata Penghubung Intra Kalimat
Contoh
:
Mereka datang agak
terlambat. Sehingga mereka tidak bisa mengikuti acara perpisahan (Kalimat Salah)
Mereka datang agak terlambat. Oleh karena itu, mereka tidak bisa mengikuti acara perpisahan (Kalimat Benar)
·
Predikat
Kalimat Tidak Didahului Oleh Kata “yang”
Contoh
:
Bahasa Indonesia yang
berasal dari Bahasa Melayu. (Kalimat Salah)
Bahasa Indonesia berasal dari Bahasa Melayu. (Kalimat Benar)
2)
Kehematan
Menurut Lamuddin
Finoza, kehematan adalah usaha menghindari pemakaian kata yang tidak perlu.
Hemat disini berarti tidak menggunakan kata-kata mubazir, tidak menjamakkan
kata yang sudah berbentuk jamak, dan tidak mengulang subjek. Dengan menghemat
kata, kalimat menjadi padat dan berisi.
Contoh
Kalimat Kehematan :
·
Para tamu-tamu undangan. (Kalimat Salah)
Para tamu undangan. (Kalimat
Benar)
·
Karena Ana tidak diundang, Ana tidak
datang ke pesta itu. (Kalimat Salah)
Karena tidak diundang,
Ana tidak datang ke pesta itu. (Kalimat Benar)
·
Presiden Jokowi menghadiri Rapin ABRI hari
Senin. (Kalimat Salah)
Presiden Jokowi menghadiri Rapat ABRI senin itu. (Kalimat Benar)
3)
Keparalelan
Keparalelan merupakan
kesamaan bentuk yang digunakan dalam kalimat itu. Maksudnya adalah jika kata
pertama berbentuk verba, maka kata kedua juga harus berbentuk verba.
Contoh
Kalimat Keparalelan :
·
Sang motivator menjelaskan, dan
penerapan sebuah aplikasi pada audien yang hadir. (Kalimat Salah)
Sang motivator
menjelaskan, memaparkan, dan menerapkan sebuah aplikasi pada audien yang hadir
(Kalimat Benar).
·
Sang Guru memaparkan, menjelaskan dan
penerapan sebuah aplikasi pada para murid (Kalimat Salah).
Sang guru memaparkan,
menjelaskan dan menerapkan sebuah aplikasi pada para murid. (Kalimat Benar)
·
Harga minyak dibekukan
atau kenaikan secara luwes. (Kalimat
Salah)
Perhatikan dua kata berwarna
merah di atas. Keduanya merupakan predikat namun kedua kata tersebut tidak
paralel. Kata dibekukan merupakan verba yang memiliki afiks di-kan. Sementara
kenaikan merupakan nomina yang memiliki afiks ke-an. Kedua kata tersebut
seharusnya paralel.
Harga minyak dibekukan atau dinaikkan secara luwes. (Kalimat Benar)
4)
Kelogisan
Kelogisan adalah ide yang
kalimatnya dapat diterima oleh akal dan cara penulisannya sesuai dengan ejaan
yang berlaku.
Contoh
Kalimat Kelogisan :
Waktu dan tempat saya
persilahkan. (Kalimat Salah)
Bapak presiden saya persilahkan. (Kalimat Benar)
5)
Kepaduan
( Koherensi )
Koherensi merupakan
terjadinya hubungan yang padu antara unsur-unsur pembentukan kalimat. Kepaduan
merupakan syarat dari kalimat efektif agar setiap informasi yang diterima tidak
terpecah-pecah.
Contoh
koherensi dibawah ini yakni koherensi yang rusak karena penempatan kata dalam
kalimat tidak sesuai dengan pola kalimat.
Contoh
:
Sapi memakan Atarin
tadi malam (Kalimat Salah)
Atarin memakan sapi
tadi malam (Kalimat Benar)
Contoh
lain dari koherensi yang rusak karena menyisipkan sebuah kata seperti
“daripada” atau tentang antara predikat kata kerja dan objek penderita.
Contoh
:
Kami membahas daripada
kehendak rakyat. (Kalimat Salah)
Kami membahas kehendak rakyat. (Kalimat Benar)
6)
Ketepatan
Ketepatan merupakan
kesesuaian pemakaian unsur-unsur yang membentuk suatu kalimat sehingga tercipta
pengertian yang bulat, pasti dan jelas.
Contoh
kalimat ketepatan, dibawah ini tentang kesalahan dalam penggunaan tanda koma :
Putri lupa bagaimana
cara melukis, mengecat dan berjahitan. (Kalimat Salah)
Putri lupa bagaimana cara melukis, mengecat, dan menjahit.(Kalimat Benar)
4.
PERBEDAAN
KALIMAT EFEKTIF DAN TIDAK EFEKTIF
Kalimat efektif merupakan kalimat yang berfungsi untuk mewakili gagasan penulisan atau gagasan pembicara dan bisa diterima oleh pembaca. Kalimat ini memuat makna khusus penulis dan sifatnya yang harus disampaikan, jelas, padat dan singkat. Sedangkan kalimat tidak efektif merupakan kalimat yang tidak terdapat sifat–sifat tertentu pada kalimatnya. Tidak terdapat aturan seperti dengan kalimat efektif.
5.
CONTOH
KALIMAT EFEKTIF DAN TIDAK EFEKTIF
·
Kalimat
Efektif :
Saya adalah mahasiswa
universitas Kyoto. Saya kos di daerah Honshu. Untuk berangkat kuliah, saya
menggunakan transportasi umum, yaitu Trans Kyoto. Selain saya, banyak mahasiswa
Universitas Kyoto yang tinggal di Honshu menggunakan fasilitas Trans Kyoto
sebagai sarana transportasi.
·
Kalimat
Tidak Efektif :
Saya ini adalah
mahasiswa dari Universitas kyoto, kebetulan saya ngekos rumah di daerah Honshu.
Jadi untuk berangkat kuliah saya biasanya menggunakan transportasi umum seperti
trans Kyoto. Selain saya, banyak pula para mahasiswa Universitas Kyoto yang juga
memakai Trans Kyoto sebagai salah satu sarana transportasi setiap hari.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar