A. Pengertian Kelarutan
Istilah kelarutan / solubility ( s ) merupakan jumlah /
konsentrasi maksimum zat yang dapat larut dalam sejumlah pelarut. Kelarutan ( khususnya
untuk zat yang sukar larut ) dinyatakan dalam satuan Mol/L. Jadi, kelarutan (s)
sama dengan molaritas (M).
Zat – zat yg sukar larut jika dilarutkan akan mengalami reaksi
kesetimbangan antara
Karena reaksinya berupa reaksi kesetimbangan maka akan memiliki tetapan kesetimbangan yang disebut tetapan hasil kali kelarutan ( solubility product constant ) KSP. Faktor – faktor yg mempengaruhi kelarutan yaitu : luas permukaan zat, jenis zat terlarut, suhu, dan pengadukan.
B.
Pengertian Hasil Kali Kelarutan
Hasil kali kelarutan adalah hasil kali konsentrasi ion – ion dari
larutan jenuh garam yang sukar larut dalam air, dengan di pangkatkan koefisien
menurut persamaan ionisasinya.
Contoh :
Pada suhu tertentu, kelarutan Ag2CO3 adalah 10-6
. Tentukan
a. Persamaan tetapan hasil kali kelarutan
a. Persamaan tetapan hasil kali kelarutan
b. Harga tetapan hasil kali kelarutan nya
Jawab :
a. Persamaan tetapan hasil kali kelarutan, Ksp = [ Ag+]2 [CO32-]
b. Ksp = [ Ag+ ]2 [ CO32-
]
= ( 2s )2 .
(s)
= 4s3
= 4 .
(10-6 )3
= 4 . 10-18
C.
Hubungan kelarutan (s) dengan
Ksp
Contoh
:
Berapakah
kelarutan AgI dalam air, jika diketahui Ksp AgI = 9.10-12

Jadi, kelarutan AgI dalam air adalah 3 . 10-6 mol/L


Jadi, kelarutan AgI dalam air adalah 3 . 10-6 mol/L
D.
Pengaruh ion senama terhadap
kelarutan
Pengaruh ion senama akan memperkecil kelarutan suatu senyawa karena
dengan adanya ion senama tersebut akan menyebabkan pengendapan.
Contoh :
Kelarutan Ag2CrO4 dalam air adalah 10–4 M. Hitunglah kelarutan Ag2CrO4 dalam
larutan K2CrO40,01 M!
E.
Hubungan antara Ksp dan pH
larutan
Harga pH sering digunakan untuk menghitung Ksp suatu basa yang
sukar larut. Sebaliknya, harga Ksp suatu basa dapat di gunakan untuk menentukan
pH larutan. Kelarutan suatu zat dapat di pengaruhi oleh tingkat keasaman (pH).
a.
Suatu basa pada umumnya lebih
mudah larut dalam suasana asam dan sebaliknya.
b. Garam yang berasal dari asam lemah akan lebih mudah larut dari
pada larutan asam kuat.
Contoh :
Jika larutan MgCI2 0,3 M di tetesi larutan NaOH, pada pH
berapakah endapan Mg(OH)2 mulai terbentuk ? (Ksp = Mg(OH)2 =
3 . 10-11)


F.
Konsep Ksp dalam pemisahan zat
Harga Ksp suatu elektrolit dapat di pergunakan untuk memisahkan 2
atau lebih larutan yang bercampur dengan cara pengendapan. Proses pemisahan ini
dengan menambahkan suatu larutan elektrolit lain yang dapat berikatan dengan
ion – ion dalam campuran larutan yang akan dipisahkan. Karena setiap larutan
mempunyai kelarutan yang berbeda, maka secara otomatis ada larutan yang
mengendap lebih dulu dan ada yang mengendap kemudian, sehingga masing – masing
larutan dapat dipisahkan dalam bentuk endapannya.
Misalnya pada larutan jenuh MA berlaku persamaan:
Ksp = [M+] [A-]
Jika larutan itu belum jenuh (MA yang terlarut masih sedikit),tentu
harga [M+] [A-] lebih kecil daripada harga KSp.
Sebaliknya jika [M+] [A-] lebih besar dari Ksp, hal ini
berarti larutan itu lewat jenuh, sehingga MA akan mengendap.
a. Jika [M+] [A-] < Ksp, maka larutan belum
jenuh ( tidak terjadi endapan ).
b. Jika [M+] [A-] = Ksp, maka larutan tepat
jenuh ( mulai terjadi endapan ).
c. Jika [M+] [A-] > Ksp, maka larutan lewat
jenuh ( mengendap ).
Contoh :
Jika dalam suatu larutan terkandung Pb(NO3)2 0,05
M, dapatkah terjadi endapan PbCI2 ? ( Ksp PbCI2 =
6,25 . 10-5)
Jawab :
[Pb2+] = 0,05 M
[Cl–] = 0,05 M
[Pb2+] [Cl–]2 = 0,05 ×
(0,05)2
= 1,25 × 10–4
Karena [ Pb2+ ] [ Cl– ]2 > Ksp PbCl2,
maka PbCl2 dalam larutan itu akan mengendap.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar