CHAIRMAN OF THE STONE ISLAND
Chairman of the stone island is located in the village of Sathean, Kei Kecil, Southeast Maluku, which is about 7 kilometers from Langgur or about 10 kilometers from the navel of Tual City. Local residents believe that a long time ago there was a ship used by their ancestors from Bali to arrive on Kei Island. According to legend the ship sank at this location and then turned into a rock.
At first glance this island looks like a coral island overgrown by wilderness, but who would have thought in front of this island a very beautiful snorkeling and diving spot for divers. The blue water and its beautiful corals are a habitat for the inhabitants of the sea floor such as fish and other marine biota.
Around this place you can find a cafe that provides Southeast Maluku specialties such as Ikan Bakar Segar and other traditional menus. In addition to being able to eat typical Moluccan food, you are also spoiled with a very shady ocean view and stunning natural scenery.
PESONA PULAU BATU KAPAL
Pulau Batu Kapal terletak di Desa Sathean, Kei Kecil, Maluku Tenggara, yang berjarak sekitar 7 kilo meter dari Langgur atau sekitar 10 kilom meter dari pusar Kota Tual. Penduduk setempat mempercayai bahwa dahulu kala ada sebuah kapal yang di gunakan oleh leluhur mereka yang berasal dari Bali untuk tiba di Pulau Kei. Menurut legenda kapal tersebut karam di lokasi ini dan kemudian berubah menjadi sebuah batu.
Sekilas pulau ini terlihat seperti sebuah pulau karang yang di tumbuhi belantara, namun siapa sangka di depan pulau ini merupakan spot snorkeling dan diving yang sangat indah bagi para penyelam. Airnya yang biru dan karang-karangnya yang masih asri, merupakan habitat bagi para penghuni dasar laut seperti ikan dan biota laut lainnya.
Di sekitar tempat ini Anda dapat menjumpai sebuah cafe yang menyediakan hidangan khas Maluku Tenggara seperti Ikan Bakar Segar dan menu tradisional lainnya. Selain bisa menyantap makanan khas Maluku, Anda juga dimanjakan dengan pemandangan lautan yang sangat teduh dan pemandangan alam yang begitu mempesona.
Legend of Stone Curse in Hawang Cave
In ancient times, there was a man who went hunting wild boar with his dog.
The dog chases his hunted pig to the cave and the pig is gone around the pond.
Because of fatigue and thirst, the hunter and his dog drink the pool water that feels bitter.
The hunter is angry and disappointed, so he says dirty words.
As a result he condemned him and his dog to stone. Residents around believed the cave roamed evil spirits.
The embodiment of stone in Hawang Cave is an attraction for tourists.
There is a large stone that is considered the hunter and the small stone is the dog.
Legenda Kutukan Batu di Gua Hawang
Pada zaman dahulu, ada seorang lelaki pergi berburu babi hutan bersama anjingnya.
Si anjing mengejar babi buruannya ke gua dan babi itu hilang di sekitar kolam.
Karena lelah dan kehausan, pemburu dan anjingnya meminum air kolam yang terasa pahit.
Sang pemburu marah dan kecewa, sehingga mengucapkan kata-kata kotor.
Akibatnya dikutuklah dia dan anjingnya menjadi batu. Warga sekitar percaya di sekitar gua bergentayangan arwah jahat.
Perwujudan batu di Gua Hawang menjadi daya tarik untuk para wisatawan.
Ada bentuk batu yang besar yang dianggap sebagai si pemburu dan batu yang kecil adalah si anjingnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar