Fisika Laporan Praktikum Pengukuran Alat Ukur Panjang


LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA
PENGUKURAN ALAT UKUR PANJANG
 








                    NAMA       : ATALINE HUKUBUN
                  KELAS       : XII IPA 2
                  SEKOLAH : SMA NEGERI 3 TUAL



LEMBARAN PENGESAHAN
Penuntun praktikum ini telah disetujui untuk digunakan dalam pelaksanaan
Ujian Praktikum Fisika Kelas XII


                Mengetahui                                                                                 Tual, 27 Februari 2019
             Kepala Sekolah,                                                                              Guru Mata Pelajaran


 Semuel Kuriake Balubun, S.Pd
  NIP. 19740707 200212 1 010










Kata Pengantar
Puji dan syukur kehadiran Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat dan karunianya, saya dapat menyelesaikan laporan bidang studi fisika dengan sebaik mungkin. Setelah melakukan penelitian, saya berharap agar kita dapat lebih memahami dan mengerti mengenai pengukuran alat ukur panjang. Namun saya menyadari bahwa ada kekurangan, dan laporan ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun sangatlah saya harapkan, agar laporan ini dapat menjadi lebih baik lagi. Tidak lupa pula saya ucapkan terima kasih kepada teman - teman serta guru pembimbing yang dengan setia mendampingi dan mengajari saya untuk menyusun laporan ini. Akhirnya saya mengharapkan semoga dari laporan ini dapat diambil hikmah dan manfaatnya sehingga  dapat memberikan inpirasi terhadap pembaca.







Daftar Isi
BAB I PENDAHULUAN
A.      LATAR BELAKANG
B.      TUJUAN
BAB II LANDASAN TEORI
BAB III PROSEDUR KERJA
BAB IV DATA PENGAMATAN DAN HASIL PENGAMATAN 
A.    DATA PENGAMATAN
B.     DATA HASIL PENGAMATAN
BAB V PENUTUP
A.    KESIMPULAN
B.     SARAN
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN ( perhitungan manual dengan menggunakan rumus )
DOKUMENTASI ( Foto – Foto Praktikum dan Hasil Praktikum  )







BAB I
PENDAHULUAN
A.      LATAR BELAKANG
Fisika adalah ilmu pengetahuan eksperimental, merupakan ilmu yang memahami segala sesuatu tentang gejala alam melalui pengamatan atau observasi dan memperoleh kebenarannya secara empiris melalui panca indera. Dalam melakukan eksperimen kita memerlukan pengukuran. Karena itu, pengukuran merupakan bagian penting dalam proses membangun konsep fisika. Pengukuran didefinisikan sebagai suatu proses membandingkan suatu besaran dengan besaran lain (sejenis) yang dipakai sebagai satuan. Satuan adalah pembanding di dalam pengukuran. Pengukuran adalah membandingkan sesuatu dengan sesuatu yang lain yang dianggap sebagai patokan. Jadi dalam pengukuran terdapat dua faktor utama yaitu perbandingan dan patokan (standar).

B.      TUJUAN
1.      Mengetahuii
2.      Menghitung
3.      Menghitung




















BAB II
LANDASAN TEORI
Pengukuran besaran panjang dapat dilakukan dengan menggunakan berbagaia alat ukur , misalnya menggunakan mistar,jangka sorong, atau dapat pula dengan menggunakan micrometer sekrup.
1.      Mengukur Dengan Menggunakan  Mistar
Pada pengukuran dengan menggunakan mistar yang  kita perhatikan  adalah titik nol mistar harus tepat pada salah satu ujung benda yang diukur.Pembacaan skala pada mistar harus tegak lurus pada skala yang ditunjuk, agar tidak terjadi kesalahan.
Mistar  biasanya digunakan untuk mengukur benda yang panjangnya kurang dari  50 cm atau 100 cm.Tingkat ketelitiannya 0,5 mm ( ½ x 1 cm). Satuan yang tercantum dalam mistar adalah cm, mm, serta inchi.
2.      Mengukur dengan Menggunakan Jangka Sorong
Setiap jangka sorong memiliki skala utama (SU) dan skala bantu atau skala nonius (SN). Pada umumnya, nilai skala utama = 1 mm, dan banyaknya skala nonius tidak selalu sama antara satu jangka sorong dengan jangka sorong lainnya.. Sebuah jangka sorong baru dapat digunakan jika nilai skala terkecilnya (NST) telah diketahui.
Kegunaan jangka sorong ini adalah:
1.      Untuk mengukur suatu benda dari sisi luar dengan cara diapit
2.      Untuk mengukur sisi dalam suatu benda yang biasanya berupa lubang (pada pipa, maupun lainnya) dengan cara diukur.
3.      Untuk mengukur kedalaman celah/lubang pada suatu benda dengan cara “menancapkan/menusukkan” bagian pengukur tidak terlihat pada gambar karena berada pada sisi pemegang
3.      Mengukur dengan Menggunakan Micrometer Sekrup
Fungsi :
1.      Digunakan untuk mengetahui ukuran panjang yang sangat kecil
2.       Mempunyai tingkat ketelitian sampai dengan 0,01 mm.
Mikrometer sekrup memiliki dua bagian skala mendatar (SM) sebagai skala utama dan skala putar (SP) sebagai skala nonius.NST micrometer sekrup dapat ditentukan dengan cara yang sama prinsipnya dengan jagka sorong.
Dengan N = jumlah skala nonius. Hasil pengukuran dari suatu micrometer dapat ditentukan dengan cara membaca penunjukan bagian ujung skala putar terhadap skala utama dan garis horisontal (yag membagi dua skala utama menjadi skala bagian atas dan bawah) terhadap skala putar.






Tidak ada komentar:

Posting Komentar