Sejarah - Kerajaan-Kerajaan Islam di Indonesia



TUGAS SEJARAH
 








              NAMA     : ATALINE HUKUBUN
              KELAS     : XI IPA 2
              SEKOLAH : SMA NEGERI 3 TUAL









KERAJAAN  - KERAJAAN ISLAM DI INDONESIA
1.      Kerajaan Samudra Pasai ( Kesultanan Pasai )
Dikenal dengan Samudera Darussalam Adalah kerajaan Islam yg terletak di pesisir pantai utara Sumatera, di sekitar Kota Lhokseumawe dan Aceh Utara, Provinsi Aceh, Indonesia.
Kerajaan didirikan oleh Marah Silu, yang bergelar Sultan Malik as-Saleh, pada tahun 1267. Keberadaan kerajaan ini tercantum dalam kitab Rihlah ila l-Masyriq (Pengembaraan ke Timur) karya Abu Abdullah ibn Batuthah (1304–1368), musafir Maroko yg singgah ke negeri ini pada tahun 1345. Kesultanan Pasai akhirnya runtuh setelah serangan Portugal pada tahun 1521.

2.      Kerajaan Aceh ( Kesultanan Aceh Darussalam )
Merupakan kerajaan Islam di provinsi Aceh, Indonesia. Kesultanan Aceh terletak di utara pulau Sumatera dengan ibu kota Kutaraja (Banda Aceh) dengan sultan pertamanya Sultan Ali Mughayat Syah dinobatkan pada Abad, 1 Jumadil awal 913 H atau pada tanggal 8 September 1507. Dalam sejarahnya yg panjang  (1496 - 1903), Aceh telah mengukir masa lampaunya dengan begitu megah dan menakjubkan, terutama karena kemampuannya dalam mengembangkan pola dan sistem pendidikan militer, komitmennya dalam menentang imperialisme bangsa Eropa, sistem pemerintahan yang teratur dan sistematik, mewujudkan pusat-pusat pengkajian ilmu pengetahuan, hingga kemampuannya dalam menjalin hubungan diplomatik dengan negara lain.

3.      Kerajaan Demak ( Kesultanan Demak )
Adalah kerajaan Islam pertama dan terbesar di pantai utara Jawa ("Pasisir"). Menurut tradisi Jawa, Demak sebelumnya merupakan kadipaten dari kerajaan Majapahit, kemudian muncul sebagai kekuatan baru mewarisi legitimasi dari kebesaran Majapahit.
Kerajaan ini tercatat menjadi pelopor penyebaran agama Islam di pulau Jawa dan Indonesia pada umumnya. Walau tidak berumur panjang dan segera mengalami kemunduran karena terjadi perebutan kekuasaan di antara kerabat kerajaan. Pada tahun 1568, kekuasaan Demak beralih keKerajaan Pajang yang didirikan oleh Jaka Tingkir. Salah satu peninggalan bersejarah Kerajaan Demak ialah Mesjid Agung Demak, yang menurut tradisi didirikan oleh Walisongo.
Lokasi keraton Demak, pada masa itu berada di tepi laut,di kampung Bintara (dibaca "Bintoro" dalam bahasa Jawa), saat ini telah menjadi kota Demak di Jawa Tengah. Sebutan kerajaan pada periode ketika beribukota di sana dikenal sebagai Demak Bintara. Pada masa raja ke-4 ibukota dipindahkan ke Prawata (dibaca "Prawoto") dan untuk periode ini kerajaan disebut Demak Prawata

4.      Kerajaan Banten
Merupakan kerajaan Islam yg be rdiri di Provinsi Banten,Indonesia. Berawal sekitar tahun 1526, ketika Kerajaan Demak memperluas pengaruhnya ke kawasan pesisir barat Pulau Jawa, dengan menaklukan beberapa kawasan pelabuhan kemudian menjadikannya sebagai pangkalan militer serta kawasan perdagangan.
Maulana Hasanuddin, putera Sunan Gunung Jati berperan dalam penaklukan tersebut. Setelah penaklukan , Maulana Hasanuddin mendirikan benteng pertahanan yg dinamakan Surosowan, yg kemudian menjadi pusat pemerintahan setelah Banten menjadi kesultanan yang berdiri sendiri.
Selama hampir 3 abad Kesultanan Banten mampu bertahan bahkan mencapai kejayaan yg luar biasa, diwaktu bersamaan penjajah dari Eropa telah berdatangan dan menanamkan pengaruhnya. Perang saudara, dan persaingan dengan kekuatan global memperebutkan sumber daya maupun perdagangan, serta ketergantungan akan persenjataan telah melemahkan hegemoni Kesultanan Banten atas wilayahnya. Kekuatan politik Kesultanan Banten akhir runtuh pada tahun 1813 setelah sebelumnya Istana Surosowan sebagai simbol kekuasaan di Kota Intan dihancurkan, dan pada masa-masa akhir pemerintanannya, para Sultan Banten tidak lebih dari raja bawahan dari pemerintahan kolonial di Hindia Belanda.

5.      Kerajaan Mataram
Didirikan oleh Sutowijoyo yg bergelar Penembahan Senopati  (1586-1601). Ibukota Kota Gede. Penggantinya Raden Mas Jolang. Ia gugur di daerah Krapyak, sehingga disebut penembahan seda krapyak. Raja terbesarnya ialah Raden Mas Rangsang yg bergelar Sultan Agung Hanyokrokusumo ( 1613 – 1645 ).
Sultan agung bercita-cita mempersatukan seluruh Jawa dan mengusir kompeni  ( VOC ) dari Batavia. Setelah Jawa Timur, Jawa Tengah, dan Cirebon berhasil dikuasai, ia berencana menyerang Batavia. Serangan dilancarkan pada agustus 1628 dan September 1629, tetapi gagal. Kegagalan ini karena :
a.      Kurangnya perbekalan makanan,
b.      Kalah persenjataan
c.       Jarak Mataram – Jakarta sangat jauh,
d.      Tentara Mataram terjangkit wabah penyakit.
Sepeninggal Sultan Agung, Matarm mengalami kemunduran dan terpecah. Berdasarkan perjanjian Giyanti 13 Februari 1755 Mataram dipecah menjadi 2, yakni :
1.      Mataram Barat, yakni kesultanan Yogyakarta, diberikan kepada Mangkubumi dengan gelar Hamengku Buwono I
2.      Mataram Timur, yakni Kesunanan Surakarta diberikan kepada Paku Buwono III
Selanjutnya berdasarkan Perjanjian Salatiga tanggal 17 Maret 1757, Surakarta dibagi menjadi dua, yakni :
1.      Surakarta Utara diberikan kepada Raden Mas Said dengan gelar Mangkunegara I, kerajaanya dinamakan Mangkunegaran.
2.      Surakarta Selatan diberikan kepada Paku Buwono III kerajaanya dinamakan Kasunanan Surakarta

6.      Kerajaan Makassar
Pada abad ke-17 di Sulawesi Selatan muncul kerajaan kecil, seperti Goa, Tallo, Sopeng, dan Bone. Kerajaan besar ialah Goa dan Tallo. Keduanya lebih dikenal sebagai kerajaan Makassar. Puncak kejayaanya pada masa pemerintahan Sultan Hasanudin ( 1654 -1670)
Pertempuran besar meletus pada tahun 1666 di masa Sultan Hasanuddin. VOC di bawah pimpinan Speelman berkoalisi dengan Kapten Jonker dari Ambon dan Aru Palaka, Raja Bone. Hasanuddin kalah dan terpaksa menandatangani  Perjanjian Bongaya  pada 18 November 1667. Isinya sangat merugikan rakyat Makassar, yakni :
a.      Wilayah Makassar terbatas pada Goa, wilayah Bone dikembalikan kepada Aru Palaka
b.      Kapal Makassar dilarang berlayar tanpa seizin VOC
c.       Makassar tertutup untuk semua bangsa kecuali VOC dengan hak monopolinya
d.      Semua benteng harus dihancurkan, kecuali benteng ujung pandang yg kemudian namanya diganti menjadi benteng Rotterdam.
e.      Makassar harus mengganti kerugian perang sebesar 250 ribu ringgit.
Makassar berkembang sebagai pelabuhan internasional. Banyak pedagang asing seperti Portugis, Inggris, dan Denmark berdagang di Makassar. Karena itu, disusunlah hukum niaga dan perniagaan yang disebut Ade Allopioping Bicarance Pabbalu’e dan sebuah naskah lontar karya Amanna Gappa.
7.      Kerajaan Ternate dan Tidore
Terdapat di Maluku. Keduanya bersaing dan persaingan makin tampak setelah datangnya bangsa Barat. Bangsa Barat yg pertama kali datang ke Maluku ialah Portugis  ( 1512 ) yg kemudian bersekutu dengan kerajaan ternate. Kemudian bangsa Spanyol datang pada 1521 dan bersekutu dengan kerajaan tidore. Saat itu tidak sampai terjadi perang. Untuk menyelesaikan persaingan Portugis dan Spanyol, pada tahun 1529 diadakan perjanjian saragosa. Isinya Spanyol harus meninggalkan Maluku dan memusatkan kekuasaanya di Filipina dan bangsa Portugis tetap tinggal Maluku.
Portugis menderikan benteng Sao Paulo untuk melindungi Ternate dari serangan Tidore. Portugis kemudian memonopoli perdagangan dan terlalu ikut campur urusan dalam negri Ternate. Salah seorang sultan Ternate yang menentang ialah Sultan Hairun (1550-1570). Walau diadakan perundingan dengan hasil damai pada 27 Februari 1570, esok harinya ketika Sultan Hairun datang ke benteng Sao Pulo, ia justru dibunuh.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar